Membuat USB Flash Disk kebal malware


Apa yang terjadi kalu anda mencolokkan USB flash disk ke komputer? Kebanyakan orang mendapati munculnya kotak dengan beberapa pilihan. Kotak itu merupakan fitur “autorun”. Anda harus memperhatikan opsi yang akan anda klik. Kalau ada yang aneh, anda sudah harus curiga kalau USB flash disk (UFD) itu sudah terjangkit malware. Salah satu keanehan itu adalah, adanya pilihan “Open folder to view file” tapi di bawahnya bukan tulisan “using Windows Explorer” tapi “using Application”. Keanehan lain adalah munculnya pilihan “Start my application”. Di bawah pilihan itu ada teks “using the program provided on the device”.


Langkah-langkah
1. Buat agar Windows Explorer menampilkan semua file, termasuk yang disembunyikan.
2. Buka UFD (pastikan bebas virus), hapus semua file autorun.inf yang ada.
3. Buatlah folder baru dengan nama “autorun.inf”, tanpa tanda petik.
4. Buat file teks menggunakan Notepad di folder yang baru saja dibuat. File itu nanti akan di-rename dengan karakter dari bahasa Jepang, Korea, atau China.
5. Buka Character Map ( [Start] > [All Programs] > [Accessories] > [System Tools] > [Character Map] ). Pilih font [Arial Unicode MS]. Jika tak ada, silakan download disini. Scroll ke bawah sampai menemukan karakter Jepang, Korea, atau China. Klik ganda pada karakter yang dipilih. 5 karakter cukup. Klik [Copy].
6. Klik kanan pada file teks tadi, lalu pilih [Rename]. Tekan [Ctrl] + [V] untuk melakukan paste. Tak apa bila yang muncul bukan huruf Jepang, Korea, atau China, melainkan kotak-kotak saja. Itu normal.
7.Selesai sudah. UFD anda sekarang aman dari virus.

Kenapa aman?
Kenapa dengan membuat folder bernama autorun.inf, UFD jadi aman? Soalnya, malware tidak bisa membuat file autorun.inf. Dalam satu folder di Windows, tidak ada boleh nama file yang sama, bukan? Karena nama “autorun.inf” sudah kita pakai, malware tak bisa pakai nama itu.
Selain itu, bisa jadi malware dihapus dari memori. Kebanyakan malware tidak siap dengan kondisi yang sudah kita buat itu sehingga terjadilah “unhandled exception error” yang akan dihapus dari memori oleh Windows.
Pembuatan file teks menggunakan karakter Jepang, Korea, atau China pun ada alasannya. Malware biasanya tidak mendukung Unicode sehingga karakter Jepang, Korea, atau China pun tetap dianggap karakter Windows. Malware pun akan gagal menghapus file teks itu.